Rabu, 25 Juni 2008
Menulis Manusia Purbakala
Kalau berbicara masalah zaman Purbakala, kita memang bisa melihat perbedaan yang sangat signifikan dengan zaman sekarang. Zaman Purbakala itu hanya bagian dari masa lalu, dimana kita bisa belajar dari semua itu. Kalau dilihat manusia sekarang memang banyak malasnya yang khususnya membaca atupun menulis. Namun, rasa malas itu sendiri sudah merupakan suatu fitrah dari Tuhan, tapi dari situ kita harus yakin bahwa pemberian tuhan itu selalu ada manfaatnya, hanya saja permasalahannya terletak pada bagaimana kita mengatasi rasa malas tersebut. Karena Hidup itu adalah pilihan, tergantung kita mawo memilih kaya gimana.
Menulis Manusia Prasejarah
Memang peradaban sejarah yang ditinggalkan nenek moyang pada waktu dulu patut untuk ditiru, karena sejarah yang ditinggalkan benar-benar bisa dijadikan contoh dalam kehidupan. misalnya manusia prasejarah bisa bergantung dengan alam, sedangkan manusia sekarang terbiasa hidup instan dan tergantung pada teknologi. So belajar lah dari masa lalu sebagai cermin untuk masa yang akan datang.
Mahasiswa Menulis
By Erina Marsiana on Jun 26, 2008 | Reply
Mengambil Mata Kuliah Antropologi, banyak sekali ilmu pengetahuan yang saya dapat. Selain kuliah mata kuliah ini banyak segi positif yang saya dapat ambil, dan ada nilai plusnya yaitu saya jadi termotivasi untuk menulis. Tidak hanya itu saja hikmah yang saya dapat dan yang sedikit membanggakan juga kami mampu menyelesaikan tantangan menulis untuk membuat buku ajar. Memang benar menulis tidak perlu seorang guru ataupun membaca buku-buku teori tentang menulis, kamus serta bertanya karena kita dari SD sudah mendapat pengetahuan tentang menulis.
Mengambil Mata Kuliah Antropologi, banyak sekali ilmu pengetahuan yang saya dapat. Selain kuliah mata kuliah ini banyak segi positif yang saya dapat ambil, dan ada nilai plusnya yaitu saya jadi termotivasi untuk menulis. Tidak hanya itu saja hikmah yang saya dapat dan yang sedikit membanggakan juga kami mampu menyelesaikan tantangan menulis untuk membuat buku ajar. Memang benar menulis tidak perlu seorang guru ataupun membaca buku-buku teori tentang menulis, kamus serta bertanya karena kita dari SD sudah mendapat pengetahuan tentang menulis.
Langganan:
Postingan (Atom)